Wednesday, April 30, 2014

Kencan Asyik Bareng Irvina Lioni

Gua udah lama gak merasakan cinta, eh bukan merasakan tapi lebih tepatnya menghindari cinta. Cinta yang menurut orang kebanyakan disangkut pautkan dengan kata pacaran. Gua menghindari cinta karena cinta itu seperti sambal, sudah pasti pedas yang kadang menyakiti orang (membuat sakit perut) tapi entah kenapa orang-orang selalu terus-menerus mencobanya. Pedas namun nikmat. Gua menghindari keduanya. Karena takut merasakan sakit yang berulang-ulang. Gua juga heran kenapa orang-orang banyak yang memperjuangkan cinta dan banyak juga yang membuat varian sambal.

Suatu ketika gua mencoba lagi sebuah sambal, gua penasaran rasanya seperti apa dan sudah lama juga tak mencobanya. Iya gua makan sambal kecap manis yang orang-orang bilang itu sambal bullshit karena harusnya sambal itu pedas tapi ini ditambah kecap yang manis jadi rasanya bohong gitu, ini sambal tapi kok manis. Oiya gua mau bilang kalo gua kemarin abis nembak blogger Betawi terketje se-Jakarte, Irvina Lioni Yuniasari. Gua suka mungkin karena salah satu khasiat dari namanya yang diambil dari nama Yuni Shara, disukain sama laki-laki lebih muda dari dirinya. Gak asik ah kalo gua ceritain langsung apa jawaban dari dia. Engga nyangka juga kan lelaki pendiam kayak gua bisa nembak seorang perempuan dan perempuannya agresif pula? Yaudah simak aja ceritanya. Maaf jika cerita ini tidak seromantis yang kalian inginkan, karena siapalah saya ini hhe.

Tau gak awal gua kenal darimana? Dari dunia maya. Wah kayaknya cerita gua ini bisa dimasukin buku Digital Love jilid 2. Awalnya gua masuk ke komunitas Kancut Keblenger yaitu tempat orang-orang mengakui kancut sebagai tuhannya, karena isi dari kancutlah yang bisa menghasilkan cacing dan telur dalam jumlah jutaan tapi dari sekian jutaan itu hanya menyisakan 1 cacing yang akan bergabung dengan telur, lalu berubah menjadi 1 insan yang disebut bayi. Subarashi sekali ya kancut itu. Di komunitas itu ka Pina dianggap sebagai Dewi karena dialah penemu komunitas itu.

Makin lama gua di komunitas Kancut Keblenger (KK) makin kagum gua dengan ka Pina, karena KK biasanya mengadakan kopi darat dan dari pertemuan itu gua selalu kagum dengan ka Pina yang bisa dan berani mengatur sebuah komunitas besar. Dari situ gua berpikiran ka Pina aja bisa ngatur kancut-kancut masa gua kagak, gua juga bisalah lebih dari dia ngatur orang-orang tapi orang minoritas. Iya akhirnya gua juga memberanikan diri menjadi seorang ketua di eskul sekolah, eskul minoritas. 

Makin lama makin lama lagi gua ternyata lebih dari kagum, gua jadi suka. Suka nyuciin kancut-kancutnya, iya gua disuruh emaknya ka Pina. Katanya kan kalo mau deket sama anaknya deketin dulu emaknya. Tapi gapapa disuruh nyuciin kancutnya, dari situ gua bisa kenal lebih dekat dengan lingkungannya ka Pina apalagi gua bisa kamarnya hahahha. Engga kok, meskipun gua masuk kamarnya gua kagak naruh kamera tersembunyi apalagi lemarinya nyari tau jenis kancut apa aja yang dia punya. Lagian gua kan yang nyuci kancut-kancutnya jadi udah tau dong jenisnya apa aja. Di kamarnya terlihat jelas wallpaper menara Eifferl yang berarti dia mau pergi ke Paris. Noted! gua masukin ke daftar yang ka Pina suka. Dan ternyata ka Pina nyimpen boneka juga, gua cari tau sih dia dikasih nama Violet. 


Ga usah ceritain kenapa gua suka ya, bosen lah nyeritain gitu mulu. Mending gua cerita masa-masa gua pdkt lebih jauh lagi. Suatu hari ka Pina memperbarui status akun sosial medianya, dia bilang dia ingin mie rasa bulgogi. Kebetulan besoknya adalah hari gua nyuci kancut ka Pina, jadinya gua beli deh tuh bulgogi. Ga lupa sekalian gua masakkin juga dan membuat sambal kecap manis juga, untuk gua sendiri. Kala itu ka Pina pulang malam, ya jadilah kami makan berdua dalam gelap ditemani lilin-lilin kecil. Gua memilih candlelight dinner karena tau dari tweetnya yang mengupload foto tempat makan remang-remang, ya keliatan cahaya-cahaya kecil gitu. Memang gua belum mampu mengajak makan malam di restoran kala itu. Tentunya agar lebih romantis gua memutar lagu dari band kesukaannya NAIF, Karena Kamu Cuma Satu.

Belum, gua belum nembak karena gua merasa belum terlalu dekat. Esok paginya gua mengajak ka Pina pergi  ke hutan mangrove di PIK, tempat yang ia ingin datangi. Kok gua tau lagi sih apa yang dia mau? yaelah men namanya juga ada sosial media, kadang yang diumbar sosial media tidak bisa diungkapkan secara langsung ke seseorang. Itu kode namanya men, ah lu gitu aja gak ngerti, gak bakat jadi detektif lu kalo gak bisa mecahin kode-kode kecil kayak gitu. Makanya perbanyak membaca, kalo lu suka sama seseorang pasti lu suka baca. Ya baca-bacain status akun media sosialnya. Gua memang sudah suka membaca, karena dengan membaca wawasan gua bertambah dan ini juga jadi alat buat ngobrol bareng ka Pina, gua juga tau kalo dia gak suka obrolan yang cetek-cetek.

 Lagi-lagi tebakan kalian salah, gua belum nembak ka Pina di hutan mangrove itu. Suasananya tak mendukung, karena suasana yang terbentuk di sana adalah ceria bukan romantis. Jadinya kami hanya ngobrol sambil menikmati sepanjang jalan *putar backsong sepanjang jalan kenangan*.
"lu lebih suka jadi atasan atau bawahan, ka?", gua melemparkan pertanyaan kepada ka Pina.
"udeh jelas lah pengen jadi atasan, emang nape?", jawabnya dengan logat Betawi macam sambal aja kalimat yang dia lontarkan, terdengar pedas.
"lah jangan ka Pin, kalo jadi atasan mah murah, soalnya atasan di pasar malem palingan dijual seharga 15ribuan"
"hahahahha kampret lo, Hil. Bisa aja", jawabnya sambil tertawa.


***

Tak terasa sudah lama gua dekat dengan ka Pina, gua sudah melakukan banyak kegiatan dengan dia tentunya kegiatan yang ia suka. Dari gowes bareng pas CFD, naik bus tingkat yang baru-baru ini ada di Jakarta, main roller blade keliling GBK. Suatu ketika KK ngadain kopdar di Stand Up Festival, tentunya gua ikut. Karena makin dekatnya gua dengan ka Pina, gua ke acara itu pun berangkat bareng naik motor. Tentunya bukan motor gede yang gua pake, karena motor jenis kayak gitu kalo boncengan gak enak. Yang dibonceng pasti kayak orang nungging. Motor gua juga bukan yang caper, motor yang knalpotnya diganti biar berisik dan menarik banyak umpatan dari orang-orang.


Di acara Stand Up itu tentunya ada acara open mic, gua gak mau ketinggalan dong. Gua ngelemparit bit yang gua pake ketika SMA pas diacara perayaan hari guru, bit yang bikin guru-guru sedikit kesal.
Kalian tau gak kalo kata guru itu sebenarnya akronim? Guru itu berasal dari kata digugu dan ditiru, gugu itu artinya mempercayai, menuruti dan tiru itu artinya mencontoh, meneladani. Jadi, kalo ada guru yang jarang masuk, datang telat harus kita ti...??
Nah jadi kalian kalo telat berangkat sekolah bisa gunain nih sebagai alasan.
Semua penonton tertawa, termasuk ka Pina dan anak-anak KK. Rasanya melihat orang lain tertawa itu menyenangkan. Tetapi terasa manis jika melihat ka Pina tertawa. Di akhir open mic gua sudah tak bisa menahan, gua bukan mau pipis lalu pipisnya disiram ke penonton yang di depan panggung. Gua udah ga tahan ngeliat ka Pina tertawa terus, tentunya dengan cara yang manis. Akhirnya gua menyatakan perasaan, gua nembak dia di  acara open mic tersebut. Semua hening. Ka Pina kaget dan dia terlihat kebingungan mau jawab apa. Tentunya bagian menyatakan perasaan itu termasuk bit materi. Semua penonton tertawa kembali tetapi kali ini ka Pina tidak, dia justru langsung pergi dari kerumunan penonton.

Ka Pina ternyata langsung pulang ke rumah, sepertinya dia kesal karena bagian menyatakan perasaan termasuk bit gua. Sepulang ke rumah dia langsung masuk kamar. Saat berbaring di kasur ka Pina melihat kotak yang ada di meja riasnya. Ia langsung loncat dari kasur dan membukanya dengan rasa penasaran. Isi kotak tersebut adalah tiket perjalanan wisata ke Paris. Salah, itu bukan dari orang tuanya. Tapi itu dari gua. Sengaja gua menyuruh emaknya ka Pina untuk menaruh kotak itu di meja riasnya, sebelumnya gua menitipkan kotak itu ke emaknya setelah nyuci kancut-kancut dan pakaian keluarga ka Pina. Di dalam kotak itu terdapat surat yang isinya kalo gua punya 8 tiket wisata lagi ke Paris, gua menyuruh ka Pina membagikan tiket itu ke anggota KK terdekat yang lain.

***

Gua, ka Pina dan kawancut yang lain sudah berada di Paris pada saat musim semi. Tentunya kami berkunjung ke menara Eiffel, dan tiba-tiba rombongan kami berpencar. Gua bersama ka Pina tinggal berdua sementara yang lain berpencar (bersembunyi). Kawancut yang lain tentunya udah gua briefing dulu untuk meninggalkan kami berdua. Tiba-tiba HP gua berbunyi, tentunya itu lagu dari NAIF, Karena Kamu Cuma Satu. Sengaja lagu tersebut diputar yang dikendalikan dari jarak jauh oleh kawancut untuk mendukung suasana. Akhirnya disaat seperti itulah gua menembak ka Pina.


Ka Pina itu seperti sambal kecap manis, terasa pedas karena Betawinya namun juga manis.

selesai~~~



sumber gambar:
http://timeandplace.com/paris,design-marais
https://www.facebook.com/vhynart/
htpp://twitter.com/irvinalioni

1 comment:

  1. jijay banget gue kalo ngayal kencan ame lo hil :)))

    ReplyDelete

Ini ceritaku apa komentarmu?

Ikut-ikut


@bilasahil


Follow Me


bilasahil 2010-2021. Powered by Blogger.