Alien, Me and the Reporter

"bisa kalian lihat pemirsa, di atas terlihat 5 buah piring terbang. Diduga piringan tersebut merupakan piringan dari planet Gagarin yang 200 tahun lalu pernah mengunjungi bumi untuk mendeklarasikan invasi dikemudian hari dan memberikan kita sebuah alat yang sekarang telah dijadikan sebagai sumber utama kota TelkomCity. Kami laporkan langsung dari menara stasiun tv kami sendiri yaitu TelkomNewsTV, Super Speedy The World in Your Hand.", ucap seorang reporter yang secara live melaporkan kepada pemirsa yang berada di TelkomCity.

Shiro langsung mengubah saluran televisi ke akses internet, dunia yang selalu membuat dirinya sibuk sendiri. Dengan jaringan internet yang telah tersedia di rumahnya sejak kecil, ia mampu menjadi seorang ahli dalam bidang teknologi dan bisa mengatur seluruh isi kota TelkomCity sehingga ia mendapat gelar SuperSpeedy dari sang walikota. Ia dipercaya untuk mengatur keamanan kota dan menjadi pengamat seluruh isi kota dengan teknologi Speedy Monitoring.

"Beruntung sekali keluargaku memasang Telkom Speedy di rumah, aku bisa mengakses duniaku sesukaku, hahahaha. Dengan komputer canggih yang aku desain sedemikian rupa memungkinkan untuk bisa memasuki dan mengatur jaringan kota TelkomCity dengan mudah. Aku tak perlu menjadi superhero seperti di film-film yang melindungi kotanya dari kejahatan dengan kekuatan otot mereka.", ucap Shiro di depan layar komputernya.

"Wahai para manusia kami penghuni planet Gagarin datang untuk mengambil kembali alat yang telah diberikan oleh para pengkhianat planet kami terdahulu. Kami meminta secara baik-baik, jika kalian para manusia bersikeras untuk mempertahankannya, kami tidak ragu-ragu untuk mengambilnya dengan cara kekerasan.", ucap salah satu Alien.

Shiro yang mendengar perkataan alien itu tidak langsung terburu-buru untuk mengeluarkan senjata keamanan pertahanan terkuat yang telah Shiro desain dan disiapkan untuk menghadapi hari di mana Alien akan datang. Shiro langsung mengambil posisi berpikirnya yaitu jongkok.

ilustrasi Shiro sedang berpikir 

"jadi Alien yang memberi alat 200 tahun lalu merupakan pengkhianat di planet mereka, tapi mengapa Alien pengkhianat itu memberikan alat ini kepada kami? Apakah yang akan terjadi jika alat tersebut diambil lagi oleh mereka? Apakah mereka tidak akan menyerang jika kami menyerahkannya dengan baik?", pertanyaan yang timbul dalam benak Shiro.

"Lihat pemirsa di sebelah sana! Rupanya Shiro sang SuperSpeedy kita telah mengambil keputusan untuk mengeluarkan Dinobotnya. SuperSpeedy memutuskan untuk mengerahkan seluruh pasukan Flying Dinobot dan mempertahankan alat yang dulu Alien berikan atau kita sebut sebagai sumber daya terbesar TelkomCity.", penjelasan yang diberikan langsung oleh reporter.

Ilustrasi Flying Dinobot

"Wah dasar kalian manusia berani sekali melawan kami. Kalau begitu kami benar-benar akan menghancurkan...", perkataan Alien seketika terhenti.

*duaarr....ztarrrr...kboooommssshh*, suara tembakan dan kehancuran.

Rupanya saat Alien berbicara tadi para Flying Dinobot langsung menyerang dan menembaki mereka hingga jatuh dan hancur berkeping-keping. Kota TelkomCity lagi-lagi diselamatkan oleh pahlawan yang tak menggunakan otot.

"Ahh, kamu curang!! masa ketika aku lagi ngomong kamu langsung menyerang secepat itu sih?! Aku langsung kalah kan, itu gak adil tau, iyakan penengah?", keluh anak kecil yang berperan sebagai Alien tadi.

"Itu adil kok, kamu saja yang terlalu lama dan membuang waktu dengan mengucapkan kata-kata itu.", jawab si penengah yang menjadi reporter tadi. Penengah berperan sebagai penyetuju iya atau tidaknya perkataan yang diucapkan dalam permainan adu kalimat cerita. Permainan sambung-menyambung kalimat dari 2 orang yang bermain agar membentuk suatu cerita.

"Sudahlah terima saja kekalahanmu, Alien.", ucap anak kecil yang memenangkan permainan dengan peran sebagai SuperSpeedy.